Langsung ke konten utama

Saya Mau Nulis

Saya mau nulis, tapi saya ngga tahu mau nulis apa. Skripsi 4.1 saya belum ada goret tulis sama sekali, pedahal udah satu bulan lebih ini...sudah hampir pertengahan november, deadline saya tinggal 2 bulan tapi belum saya kerjakan. saya mau nulis, tapi saya ngga tahu mau nulis apa.

Komentar

  1. coba merenung di wc biar dapet ilham ...

    BalasHapus
  2. bai d wei , lo lahir bulan mey ya ? nama lo ada 'mei' nya soalnya ...if thats so , we both were born in the same month...

    BalasHapus
  3. semangat ca! :)
    coba hilangkan mslah2 itu buat smentara..

    BalasHapus
  4. Wuri>> wah, lo ngikutin gw ya lahir di bulan mei?? hahahaha... di wc, gue malah dapet bau.

    Hans>> Thanks, hans. Mencoba dengan segenap tenaga yang tersisa. halah

    BalasHapus
  5. elo kali yang ngikutin gue lahir bulan mey ....gue berani jamin gue yang lahir duluan ....hehehe

    BalasHapus
  6. wuah kalau gitu gw manggil lo kaka tua deh... heuheuheu XD

    BalasHapus
  7. gw kan bilang kaka tua, ngga manggil lo burung... :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip to Malang - Semeru (Part 2)

Baca : Trip to Malang-Semeru (Part 1) Saya sampai di Ranupani (2.200m dpl) sekitar jam 4 sore, karena baru berangkat dari Tumpang sekitar jam 1 atau 2 siang. Setelah mengurus perizinan dan tetek bengek formalitas di Tumpang dan Ranupani, kami siap mendaki Semeru. Dari Tumpang ke Ranupani dibutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam naik Jeep. Selama perjalanan kita disuguhi panorama alam yang luar biasa indahnya. Tebing, perbukitan, lembah, padang savana yang luas, pedesaan tempat tinggal suku Tengger, serta Mahameru di kejauhan.

Ada yang Kesal

Hujan deras dan angin kencang mulai beraksi di luar. Saya duduk memandangi ponsel, berpikir sms apa yang akan saya kirim. Huh, bahkan saya tidak punya ide untuk menulis sms. Saya tidak menginginkan sms yang hanya berisikan pertanyaan, ‘sedang apa?’ Atau ‘sudah makan?’ Apalagi ‘di sini hujan. Di situ hujan juga?’. Sms yang hanya membutuhkan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ dan hanya cerita yang tak berkelanjutan. Saya sadari betul saya butuh teman ngobrol, butuh teman untuk membunuh waktu, tapi sialnya saya tidak tahu topik apa yang enak untuk ngobrol.

Work and Hope

Banting setir dari sastra ke pertanian adalah pilihan. Mulai dari nol pengetahuan dan nol pengalaman, saya ngeureuyeuh (istilah sunda untuk memulai dari nol) untuk menjadi manusia yang lebih produktifdan lebih bahagia tentu saja. Meninggalkan dunia perkantoran yang sebetulnya bisa memberi kepastian pendapatan per bulan dan sangat memungkinkan untuk menabung, sekarang menempuh dunia usaha sendiri di bidang budidaya jamur tiram yang masih buram. Budidaya ini saya kelola sendiri, di bantu buruh tani harian yang berkeliaran di sekitar lokasi saya berbudidaya. Saya menimba ilmu dari pengalaman mereka dan petani-petani yang dengan senang hati menjadi tutor saya. Bukan hanya tentang teknik bagaimana budidaya jamur tiram itu, tapi juga tentang bagaimana saya harus berhadapan dengan bandar yang setiap harinya mengumpulkan hasil panen kami (para petani).