Langsung ke konten utama

Skip Class for Bowling

Hehehehe...maklum sajalah, kenakalan remaja yang wajar (What?Remaja???!! 20 tahun masih remaja bukan sih?!). Kehidupan kuliah memang tidak pernah lepas dari pasang surut, ada saat - saat masih bisa memaksakan diri untuk tetap hadir di kelas dan menyerap ilmu yang diberi. Nah, waktu hari itu, hari selasa tanggal-entah berapa-, itu rasa males luarrrrr biasa melanda jiwa raga. Berawal hanya dari wacana buat jalan - jalan ke Bandung (kita kuliah di desa yang pikuk ramai, padat berpolusi, Jatinangor) tapi kita masih setengah hati buat pergi karena tak tega meninggalkan absen yang entah sudah berapa. Yah...apa boleh buat tapinya? It's hard to be an angel when you have to beat the devils. Sampai - sampai orang yang paling rajin kuliah (baca: Kikip, Christy, Novi) aja ikut mabal. hehehe.... (anak - anak yang lain menumpahkan kesalahan sama saya, dibilang saya yang menghasut mereka buat bolos. pedahal kan keputusan bersama.huh!)


Jadilah kita ciao juga ke Bandung, meluncur menggunakan Damri dari Jatinangor. Sesampainya di Bandung disambung pake angkot ke Planet Dago to play Bowling. Ada kejadian yang menurut saya lucu karena saya mengalami langsung, yakni saat kita menuju tempat bowling di lantai 3 naik lift. Sudah ada satu orang pria bertubuh tinggi besar seperti security sebelumnya di dalam lift, kita masuk lift dan emang jadi penuh soalnya kita bersembilan orang dan lift di Plago kan emang kecil. Tiba - tiba lift berbunyi "biiip" (pertanda kelebihan muatan) pas banget Jasti mau masuk lift! hahahaha.... pedahal baru satu kaki aja yang masuk. huahahahahahhaaa.... Spontan kita semua tak bisa menahan tawa. Bahkan si pria bertubuh tinggi besar itu juga tersenyum - senyum. Terpaksa kita ninggalin Jasti di lantai bawah dan naik duluan ke atas. Tapi setelah pria bertubuh besar itu keluar, kita memutuskan turun lagi buat jemput Jasti di bawah.
Pas main bowling, dasar kita amatir dan ndeso, berisiknya minta ampun. Udah gitu bolanya kadang suka mencong - mencong ke kanan atau kiri keluar dari jalur. Belum lagi si Nita, bocah itu memang sulit terlepas dari kebodohan. Pas dia mau lempar bola ke arah pin di depan, dengan mengayunkan tangan, eh...bolanya malah kelempar ke belakang dengan bunyi "BUG!" keras yang membuat orang - orang di tempat itu sontak melihat ke arah kita. Hadoohhhh....wie immer saya yang suka tertawa paling keras kalau ngelihat teman saya berbuat kebodohan. heuheu...















<----dari data-blogger-escaped-:="" data-blogger-escaped-atas="" data-blogger-escaped-br="" data-blogger-escaped-christy="" data-blogger-escaped-jasti.="" data-blogger-escaped-juki="" data-blogger-escaped-kanan="" data-blogger-escaped-ke="" data-blogger-escaped-kiri="" data-blogger-escaped-nita.="">

Beres bowling, next destination: Timezone, BIP. Sempet di tegur satpam BIP pas kita mau foto - foto di Pohon Natal BIP. Ternyata ngga boleh, tapi kan ga ada papan bertuliskan : DILARANG FOTO - FOTO. Sial emang tuh Satpam.!





<----- data-blogger-escaped-em="">Saya, Christy, dan Nita. Apeu.!









Ngga menyesal lah bolos hari itu (Candra, entschuldigung Sie, bitte lah!).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Tua-Tua Keladi

Setelah melewati kemacetan Kebon Kalapa yang aduhai..hai..hai.. aduh padatnya, saya turun di pertigaan jalan Suniaraja-Otista-Kebon Jati. Dari situ saya mantap berjalan kaki ke jalan Kebon Jati, melawan arus kendaraan. Jalanan ini cukup padat juga, selain satu arah, banyak pedagang kaki lima di trotoar, juga angkot-angkot yang ngetem karena ada sekolahan di sini. Ruwet banget deh... matahari siang bolong terik, pedahal sewaktu saya berangkat dari rumah itu mendung loh...wah! Teruuuuuus saya berjalan naik turun trotoar, menembus kerumunan anak sekolahan, sampai di bangunan tua sebuah pabrik kopi. Ya, Javaco .

2:29 am WIB : INSOMNIA

Insomnia adalah gejala [1] kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun. Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif. [2] Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur. (Wikipedia) Saya tertidur pukul 21.30-an WIB dan terbangun pukul 23.00-an WIB. Sejak saat itu hingga sekarang saya belum bisa kembali tidur. Mata saya bahkan segar meski tubuh terasa lelah. Otak saya berputar - putar. Jelas, ini bukan kali pertama saya insomnia. Kesulitan tidur sudah menjadi teman akrab, atau bahkan bisa dibilang kebiasaan? mungkin.

Hari Ini, Hari Chairil Anwar: Mengenang Sang Pujangga Nakal

Bolehlah saya mengatakan kalau Chairil Anwar adalah penyair paling mencolok, paling mahsyur di Indonesia. Gaung namanya tak lekang oleh waktu. Tak perduli kamu suka sastra atau tidak, nama Chairil Anwar pasti pernah mendarat di telingamu. Salah satu puisinya pernah kamu baca, meski sebatas di buku pelajaran SMP/SMA. Iya 'kan? Baca Selengkapnya >>