Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2010

A Chat with God

TUHAN Signing in TUHAN : Kamu memanggil Ku ? AKU : Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya? TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu. AKU : Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk . TUHAN : Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

Trip to Malang - Semeru (Part 2)

Baca : Trip to Malang-Semeru (Part 1) Saya sampai di Ranupani (2.200m dpl) sekitar jam 4 sore, karena baru berangkat dari Tumpang sekitar jam 1 atau 2 siang. Setelah mengurus perizinan dan tetek bengek formalitas di Tumpang dan Ranupani, kami siap mendaki Semeru. Dari Tumpang ke Ranupani dibutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam naik Jeep. Selama perjalanan kita disuguhi panorama alam yang luar biasa indahnya. Tebing, perbukitan, lembah, padang savana yang luas, pedesaan tempat tinggal suku Tengger, serta Mahameru di kejauhan.

Trip to Malang - Semeru (Part 1)

  Baca :  Trip to Malang - Semeru ( Part 2) Menurut legenda seperti yang dipercaya masyarakat Jawa dan tertulis di sebuah kitab kuno Tantu Pagelaran, Pulau Jawa pada suatu saat dahulu mengambang di laut luas dan terombang - ambing ombak. Para Dewa memutuskan untuk memakukan pulau Jawa dengan cara memindahkan gunung Meru di India ke pulau Jawa. Dewa Wisnu yang menjelma menjadi kura - kura raksasa menggendong gunung itu di punggungnya, sementara Dewa Brahmana yang menjelma menjadi ular panjang melilitkan tubuhnya pada gunung dan kura - kura sehingga gunung tersebut dapat diangkut dengan aman. Awal mula para dewa meletakkan gunung itu di bagian barat pulau jawa, namun mengakibatkan bagian timur jawa terangkat ke atas. Kemudian gunung itu dipindahkan ke bagian timur tetapi pulau jawa tetap miring, akhirnya para dewa memotong sebagian dari gunung itu dan meletakkannya di bagian barat laut. Penggalan ini membentuk sebuah gunung yang kini dikenal dengan nama gunung Penanggungan dan bagian

Bandung Purba

Postingan awal juli ini berhubungan dengan postingan saya sebelumnya di bulan Oktober 2009 lalu yang berjudul Ngaleut1. Kemarin saya lihat - lihat semua foto yang pernah saya ambil ketika ikut ngaleut ke daerah gunung masigit di Citatah, Padalarang dan membuat saya tiba - tiba ingin menulis di sini. Waktu itu untuk pertama kalinya saya mengunjungi daerah Citatah melihat peninggalan pra-sejarah. Saya mengunjungi Taman Batu yang menjadi bukti bahwa dahulu kala kota Bandung (benar adanya) merupakan danau yang besar. Saya melihat fosil - fosil karang dan beberapa hewan air berusia sekitar 23 juta tahun dan saya juga untuk pertama kali memasuki gua, bernama Gua Pawon. Di gua ini saya lihat ada fosil tengkorak manusia purba. Sayang (seperti biasa) di dinding gua banyak coretan hasil tangan tak bertanggung jawab. Sangat di sayangkan juga bahwa di kawasan sejarah ini terdapat banyak penambangan batu kapur dan pabrik yang kerap mengepulkan asap hitam ke langit terik di atasnya yang dapat men