Gadis kelahiran 24 Agustus 1987 ini bertemu dengan saya di Sastra Jerman, Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran Djatinangor. Sekarang dia sedang menuntut ilmu hidup jauh di rantauan negara asing dan akan segera memijakkan kaki kembali di bumi pertiwi dalam waktu dekat, kurang lebih sebulan lagi. Tapi rasa rindu harus tertahan lebih lama lagi karena saya harus memenuhi tanggung jawab, bersosialisasi dengan masyarakat di pedalaman sebuah desa saat dia pulang nanti. Setidaknya saya harus menahan kangen dalam kurun waktu dua bulan lagi. Namun segera setelah itu kami akan bahu membahu mengisi hari yang sepi. Yah...ada yang datang dan ada yang pergi. Siklus hidup yang tidak pernah berubah dan belum berhenti.
Meski dia sudah tidak berkacamata seperti dulu (sedangkan saya masih hingga kini), meski (mungkin) poninya tidak se-medusa seperti dulu, atapun meski (mungkin lagi) dia tidak sebulat dulu, tapi inside she's still the same girl I used to know. Jalan pikirannya, tindak tanduknya, setiap perkataan maupun coretannya selalu memberi efek positif bagi orang di sekitarnya. Pemacu semangat, pemberi inspirasi. Itu (so far) masih tetap S A M A.
Ha, Lia Lia Lia.... Kamu pulang, saya traktir jamur crispy favorit kita di Bale Padjadjaran sembari berceloteh bersama - sama.
kamulah satu-satunya *selain ibu evi tentu saja!* yang tidak pernah salah menulis merdekawatY...
BalasHapusKAMU yang sebenarnya sangat inspiratif!.ah icaaaaaaa,aku tergila-gila semua yang ada di kamu!hahahaha.
baik,setting tanggal dari sekarang.KITA BERKENCAN HANYA BERDUA SAJA!MAKAN JAMUR CRISPY DI JOHOR LANGSUNG CA!
but one thing for sure...KAPAN AKU DIPOTO SEMENGGELIKAN ITU?PAPARAZI!hahaha.itu pas dimana icaaaaa?aku pun amnesia.
aku sayang ica,tapi ica sayang pacarnya.
sedih.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus