Kepergian-Nya diiringi gelak tawa dan kemaksiatan manusia. Kekacauan dunia. Musnahnya satu masa. Orang – orang lupa akan keberadaan-Nya. Kesaksian-Nya yang mutlak, tak dapat di ganggu gugat, Ia melihat, Ia mengingat, dan menyuruh malaikat mencatat. Disimpan-Nya catatan panjang noda hitam kehidupan personal setiap manusia, hingga pada saatnya tiba dimana Ia menunggu melancarkan pembalasan pada kita, para pendosa. Aku marah. Aku sudah tak sanggup menguasai diri. Aku sudah tak bisa berfikir menggunakan otak kanan maupun kiri. Aku berlari ke sana lalu ke mari, tapi selalu kembali pada tempat sama dengan yang tadi. Aku terperangkap dalam kelemahan diri karena emosi. Terasa sudah beratnya, lelahnya langkah kaki. Semakin hampanya ruang hati dan sudah tak sanggup diluapkan dengan kata – kata lagi. Aku berteriak dalam hati, tak ada yang mendengar jerit diri, pertanyaan – pertanyaan tak terjawab seiring matahari dan bulan bergantian menyinari. Aku merasa resah, perlahan redup lalu mati. ...