Langit akhir - akhir ini sering kelabu. Bahkan Jatinangor* tiba - tiba jadi nyaman dengan langit kelabu nya yang menyejukkan dan angin yang tak henti berhembus. Oke, musim hujan telah tiba.
Seperti malam ini hujan semakin lebat terus mengguyur. Tugas saya numpuk untuk kuliah besok. Connect ke internet buat nyari tugas malah nyeleweng ke facebook. Bales komen teman - teman terus tancap gas ke Zynga Texas Hold'em Poker. Uuuggghhh...asyik panen chips, menang banyak, taruhan besar di atas deck hijau, malam indah, gemuruh hujan seperti seruling di kejauhan. Merduu sekali. Ahhh....
Tugas bisa di kerjakan last minute, bukan? biasanya analisis (read: mengarang bebas) jadi lancar. Ide - ide terlalu kreatif bermunculan di otak. Tidak setiap malam saya bisa beruntung menang dalam poker. Tugas DI Uebersetzung bisa menunggu.
JEPRUT! ZZZZZZZPPP!
Gelap.
Chips saya yang nilainya ratusan dolar, hilang di telan gelap, sia - sia. Mati lampu.
Tuhan sedang senang sekali menyentil saya akhir - akhir ini.
Oke, sebelum Tuhan menyentil lagi saya dengan kejadian lainnya, saya harus segera menghentikan penyelewengan saya di blog ini dan kembali ke niat awal ngeNet: mencari bahan tugas.
Ciao.
*) Jatinangor>>sebuah slum district, terletak antara Bandung dan Sumedang. Rumah kedua juga surga dunia bagi mahasiswa - mahasiswa abadi yang susah lulus. Menurut teman saya yang merdeka, Jatinangor kini adalah Zimbabwe yang baru. Dengan debunya, dengan sekawanan mobil - mobil gede seperti badak - badak yang siap menerjang manusia.
Komentar
Posting Komentar