Langsung ke konten utama

Tebak Tebak Buah Manggis, ups, saya masuk perangkap si Manis!

Henpon saya tiba - tiba bergetar di tengah - tengah saya sedang mengerjakan UAS Indonesisch - Deutsch Uebersetzung. Baru saya baca ketika keluar ruangan.

1 New Message! Oh, ternyata dari pembimbing skripsi saya.

Aisya nilai kollo* kamu jelek lho


Sender:
Frau Amel
*) Kollo = Kolloquium, ujian proposal skripsi di jurusan saya



Wah, serius bu?? ada yang bs dilakukan utk
perbaikan?? hiks hiks :(

Send To:
Frau Amel
-------------------------------------------
Kamu dpt A sy dpt es krim ya


Sender:
Frau Amel
-------------------------------------------
Wah, ibu nih, jantung saya kaya berhenti
berdetak. haha...(lebay!) es klim nya
ngutang dulu ya, bu. hehe

Send To:
Frau Amel
-------------------------------------------
Nilainya juga dicicil dong ya


Sender:
Frau Amel
-------------------------------------------
Jangan dong bu...maksudnya es klim nya
ga hari ini. heuheu

Send To:
Frau Amel
-------------------------------------------
Hehe, saya cuma bercanda kok ...


Sender:
Frau Amel
-------------------------------------------

bisaaaaaaaaaaa aja nih bu Amel. seneng deh dapet pembimbingnya beliau. yeah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip to Malang - Semeru (Part 2)

Baca : Trip to Malang-Semeru (Part 1) Saya sampai di Ranupani (2.200m dpl) sekitar jam 4 sore, karena baru berangkat dari Tumpang sekitar jam 1 atau 2 siang. Setelah mengurus perizinan dan tetek bengek formalitas di Tumpang dan Ranupani, kami siap mendaki Semeru. Dari Tumpang ke Ranupani dibutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam naik Jeep. Selama perjalanan kita disuguhi panorama alam yang luar biasa indahnya. Tebing, perbukitan, lembah, padang savana yang luas, pedesaan tempat tinggal suku Tengger, serta Mahameru di kejauhan.

Yang Tua-Tua Keladi

Setelah melewati kemacetan Kebon Kalapa yang aduhai..hai..hai.. aduh padatnya, saya turun di pertigaan jalan Suniaraja-Otista-Kebon Jati. Dari situ saya mantap berjalan kaki ke jalan Kebon Jati, melawan arus kendaraan. Jalanan ini cukup padat juga, selain satu arah, banyak pedagang kaki lima di trotoar, juga angkot-angkot yang ngetem karena ada sekolahan di sini. Ruwet banget deh... matahari siang bolong terik, pedahal sewaktu saya berangkat dari rumah itu mendung loh...wah! Teruuuuuus saya berjalan naik turun trotoar, menembus kerumunan anak sekolahan, sampai di bangunan tua sebuah pabrik kopi. Ya, Javaco .

Ada yang Kesal

Hujan deras dan angin kencang mulai beraksi di luar. Saya duduk memandangi ponsel, berpikir sms apa yang akan saya kirim. Huh, bahkan saya tidak punya ide untuk menulis sms. Saya tidak menginginkan sms yang hanya berisikan pertanyaan, ‘sedang apa?’ Atau ‘sudah makan?’ Apalagi ‘di sini hujan. Di situ hujan juga?’. Sms yang hanya membutuhkan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ dan hanya cerita yang tak berkelanjutan. Saya sadari betul saya butuh teman ngobrol, butuh teman untuk membunuh waktu, tapi sialnya saya tidak tahu topik apa yang enak untuk ngobrol.