Langsung ke konten utama

Usaha Sampingan

Cyber Shopping masih newbie. Hahaha...saya mencoba mencari peluang di tengah himpitan kebutuhan ekonomi. Meski masih awam dan coba-coba, akhirnya saya memberanikan diri untuk mencoba bisnis online ini, meski masih setingkat reseller/dropshipper. Lah, yang penting mah halal. betul? Di sela-sela waktu luang sebagai petani jamur, saya belajar bisnis dunia maya ini yang sebetulnya modal paling besar dan sulit di dapat adalah kepercayaan konsumen. Tapi, seperti Bang Beni bilang, "sabar...". Semua usaha memang harus didasari dengan kesabaran dan ketekunan. Dua hal yang sebetulnya paling sulit saya terapkan. Tapi di dunia baru saya sekarang, baik itu sebagai petani jamur dan pedagang online, saya harus belajar dan terbiasa menerapkan dua hal itu. Tuhan, berkati saya ya!!


Follow dan visit Cyber Shopping sekarang ya... :D

Komentar

  1. Yang penting halal!
    ah saya setuju banget inih.
    Salam kenal, semoga semakin sukses

    BalasHapus
  2. nice post :)
    ditunggu kunjungan baliknya yaah ,

    BalasHapus
  3. Postingan yang bagus dan menarik untuk dibaca, Saya suka mengunjungi blog ini.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip to Malang - Semeru (Part 2)

Baca : Trip to Malang-Semeru (Part 1) Saya sampai di Ranupani (2.200m dpl) sekitar jam 4 sore, karena baru berangkat dari Tumpang sekitar jam 1 atau 2 siang. Setelah mengurus perizinan dan tetek bengek formalitas di Tumpang dan Ranupani, kami siap mendaki Semeru. Dari Tumpang ke Ranupani dibutuhkan waktu kurang lebih 2,5 jam naik Jeep. Selama perjalanan kita disuguhi panorama alam yang luar biasa indahnya. Tebing, perbukitan, lembah, padang savana yang luas, pedesaan tempat tinggal suku Tengger, serta Mahameru di kejauhan.

Yang Tua-Tua Keladi

Setelah melewati kemacetan Kebon Kalapa yang aduhai..hai..hai.. aduh padatnya, saya turun di pertigaan jalan Suniaraja-Otista-Kebon Jati. Dari situ saya mantap berjalan kaki ke jalan Kebon Jati, melawan arus kendaraan. Jalanan ini cukup padat juga, selain satu arah, banyak pedagang kaki lima di trotoar, juga angkot-angkot yang ngetem karena ada sekolahan di sini. Ruwet banget deh... matahari siang bolong terik, pedahal sewaktu saya berangkat dari rumah itu mendung loh...wah! Teruuuuuus saya berjalan naik turun trotoar, menembus kerumunan anak sekolahan, sampai di bangunan tua sebuah pabrik kopi. Ya, Javaco .

Ada yang Kesal

Hujan deras dan angin kencang mulai beraksi di luar. Saya duduk memandangi ponsel, berpikir sms apa yang akan saya kirim. Huh, bahkan saya tidak punya ide untuk menulis sms. Saya tidak menginginkan sms yang hanya berisikan pertanyaan, ‘sedang apa?’ Atau ‘sudah makan?’ Apalagi ‘di sini hujan. Di situ hujan juga?’. Sms yang hanya membutuhkan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ dan hanya cerita yang tak berkelanjutan. Saya sadari betul saya butuh teman ngobrol, butuh teman untuk membunuh waktu, tapi sialnya saya tidak tahu topik apa yang enak untuk ngobrol.